Ads
Tafsir

Berbagi dengan Allah (Bagian 1)

Dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Pengasih

Segala puji bagi Allah, tuhan sekalian alam

Maha Pemurah, Maha Pengasih

Hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan

Tunjukilah kiranya kami jalan yang lurus

Jalan mereka  yang Kaulimpahi anugerah, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat. (Q. 1:1-7)

Segala puji bagi Allah, yang dengan kasih sayang-Nya telah menghadiahkan kepada kita  surah Fatihah.

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kepada kita ayat-ayat penghibur yang demikian bagus, ayat-ayat kecintaan yang selalu kita ulang-ucapkan dan kita ulang lagi dengan sayang, ayat-ayat pegangan di tengah gejolak hidup dunia dan bekal kita menempuh perjalanan akhirat yang jauh dan panjang.

Segala puji bagi Allah yang telah membuatkan untuk kita sebuah gerbang tempat kita bisa berbisik-bisik kepada-Nya dalam sembahyang, tempat orang terhormat, kaya, sukses, megah dan bangga dipaksa mendarat ke landasan semula dan mendapati kembali jati dirinya yang sama sekali tidak berlebih atau berkurang dari orang kebanyakan, tempat orang-orang melarat, gagal, bingung, terlempar, hina, ditindas, ditipu, dikhianati, dijauhi hampir semua orang dan memang tidak dianggap berguna, bisa mengangkat tangan arah telinga, mengucapkan takbir pertama dan mulai melafalkan ayat-ayatnya,  dan boleh menangis karena memperoleh Kawan Sejati, tumpuan mencurahkan seluruh ihwal hati, mendapatkan kesadaran betapa dirinya absah, hidupnya punya tujuan dan kehadirannya demikian berarti.

Segala puji bagi Tuhan yang telah menghadiahkan kepada kita sebuah simpul yang kecil sahaja, yang bisa kita ciumi, kita tempelkan di pipi dan kita lekatkan ke dada, sebuah rangkuman mungil dari keseluruhan sabda agung Kitab Suci. Surah Fatihah. Surah Fatihah. Dari Abu Hurairah r.a., dituturkan, Nabi s.a.w. bertanya kepada Ubay r.a.: “Maukah engkau kuberi tahu sebuah surah yang di dalam Taurat, atau Injil, juga Alquran, tidak diturunkan yang seperti itu?”

“Tentu saja, ya Rasulullah.”

“Itulah Fatihatul Kitab,” kata beliau. “Dialah Tujuh yang Diulang-ulang dan Quran yang Agung….”

Al-Fatihah terdiri atas tujuh ayat. Ini disepakati. Atau 27 kata (dalam bahasa aslinya), atau 140 huruf. (Al-Khazin, Lubabut Ta’wil, I:11). Para peneliti hanya berbeda pendapat mengenai ayat mana yang menjadikan surah ini tujuh ayat. Mayoritas ulama klasik Kufah memandangnya tujuh ayat bersama basmalah (lafal bismillah). Ini diriwayatkan dari sekelompok sahabat Nabi s.a.w. dan para tabi’in. Pendapat kedua: tujuh ayat tanpa basmalah. Dalam hal ini ayat ketujuh adalah Ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaallin.  Ini keyakinan mayoritas qari Madinah dan mereka yang setuju. (Ath-Thabari, Jami’ul Bayan, I:48). Bersambung

Penulis: Syu’bah Asa (1941-2011), pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi dan Asisten Pemimpin Umum Panji Masyarakat; Sumber: Panji Masyarakat, 15 Desember 1999

Tentang Penulis

Panji Masyarakat

Platform Bersama Umat

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading