Ads
Aktualita

Roket Hamas Ancam Normalisasi Hubungan Negara Arab dan Israel

Avatar photo
Ditulis oleh Arfendi Arif

Di tengah gencarnya usaha untuk menormalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel, dunia dikejutkan dengan serangan mendadak Militan Islam Palestina yaitu Hamas ke Israel, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Serangan dengan menembakan ribuan roket itu dari Gaza, dan mengirim gelombang milisi ke Israel, setidaknya telah menewaskan 600 orang pihak Israel dan menyandera sekitar 100 orang. Serangan Hamas ini dengan meluncurkan 5000 roket, juga didukung Militan Hizbullah Libanon.

Israel yang tidak tinggal diam itu membalas dengan serangan udara. Hingga hari Minggu, (8/10/2023), menurut kantor berita AFP, sebanyak 313 orang dari pihak Palestina telah tewas, dan 1990 mengalami luka-luka.

Serangan Hamas terhadap Israel tampaknya sebuah sinyal kepada Israel dan negara-negara Arab yang melakukan normalisasi, termasuk akhir-akhir ini upaya yang gencar menormalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel oleh Amerika. Bahwa,normalisasi itu tidak akan menjamin keamanan bagi Israel.

Menurut Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang menguasai Gaza, semua perjanjian normalisasi yang ditandatangani negara-negara Arab dengan Israel, tidak akan mengakhiri konflik.

Bahkan pejabat dan sumber regional mengungkapkan, orang bersenjata yang menyerbu kota-kota Israel, membunuh warga Israel dan menyanderanya, ingin menyampaikan pesan bahwa Palestina tidak bisa diabaikan, jika Israel menginginkan perdamaian dan keamanan.

Kelompok Hizbullah Lebanon dan Iran yang mendukungnya, membaca peristiwa ini sebagai isyarat kepada Arab Saudi dan Israel, dan juga Amerika Serikat yang mendukung negara Zionis ini dan normalisasi yang diinisiasinya, bahwa adanya perdamaian dan keamanan seluruh kawasan ini tidak akan berjalan selama Palestina tidak diikutkan.

Tokoh lain Hamas, Osama Hamdan, pemimpin Hamas di Libanon menegaskan, operasi hari Sabtu itu (7/10/2023) harus membuat negara-negara Arab menyadari bahwa menerima tuntutan keamanan Israel tidaklah bakal membawa perdamaian.

Ketegangan hubungan Palestina dengan Israel ini nampaknya bisa diramalkan bakal memumculkan ketegangan dunia. Sebab, masing-masing negara adikuasa tentu tidak bakal tinggal diam.

Amerika Serikat dikabarkan akan mengirimkan beberapa kapal dan pesawat militer ke Israel sebagai bentuk dukungan.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Minggu, (8/10/2023). Dalam pernyataannya memerintahkan pemindahan Kelompok Serangan Kapal Induk USS Gerald R. Ford ke Mediterania Timur yang lebih dekat ke Israel. Pasukan tersebut mencakup kapal induk, kapal penjelajah berpeluru kendali, dan empat kapal perusak berpeluru kendali.

Joe Biden Presiden AS mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa bantuan untuk tambahan untuk pertahanan Israel sedang dikirim dan lebih banyak lagi akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu Rusia melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menyatakan, eskalasi konflik di wilayah ini sebagai konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB .

” Ini dapat diselesaikan melalui pembentukan proses negoisasi penuh mengenai perjanjian internasional yang mengatur pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan ibukotanya di Yerusalem Timur, hidup damai dan aman dengan Israel,” katanya.

Rusia melihat eskalasi besar-besaran dalam konflik Palestina- Israel sebagai muara dari kesalahan Barat, yang selalu memblokir beberapa resolusi di PBB terkait Timur Tengah.

Tentang Penulis

Avatar photo

Arfendi Arif

Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading