Ads
Aktualita

Israel vs Iran, Akankah Picu Perang Dunia Ketiga?

Avatar photo
Ditulis oleh Arfendi Arif

Perang besar antara Israel dan Iran seperti sedang menunggu waktu. Diawali aksi pemboman Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April 2024 telah menewaskan 11 orang, termasuk salah satunya Brigjen Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Pasukan Al-Quds. Al-Quds adalah unit elit Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

Bukan hanya Zahedi yang jadi korban serangan udara zionis Israel, tapi juga lima orang lainnya pengawal revolusi Iran, termasuk Brigjen Mohammad Hadi Haji Rahimi, wakil Zahedi dan wakil koordinasi Al-Quds.

Wajar kalau Iran tidak bisa tinggal diam dengan perbuatan biadab zionis Israel tersebut. Iran pun bertekad membalas serangan Israel. Putra Zahedi menegaskan untuk tidak membiarkan kematian ayahnya.

Sementara pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei menyatakan Israel akan diberi hukuman atas serangan tersebut. Hal yang sama dipertegas oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang juga dengan tegas menyatakan, tidak akan membiarkan begitu saja tindak tanduk Israel. Duta Besar Iran untuk Suriah bahkan mengatakan, “Balasan itu akan sama besarnya dan kasarnya.”

Maka, pada Minggu,14 April 2024 waktu Israel, dan Sabtu (13/4/2024) malam waktu Iran, serangan  mulai beraksi. Lebih dari 200 drone, rudal balistik dan rudal jelajah diluncurkan ke Tel Aviv ibukota Israel. Seperti tampak dalam video yang banyak beredar serangan api bertebaran di udara. Tanda bahaya mengaung-ngaung di kota Israel yang disertai kepanikan penduduk Israel berlarian. Bahkan, dikabarkan Pedana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan isterinya diamankan dan direlokasi ke sebuah tempat yang aman. Disebutkan rumah kediaman seorang milyader, Simon Falic, di Yerusalem menjadi tempatnya berlindung dalam sebuah bunker beton bawah tanah.

Sementara itu dalam waktu bersamaan serangan  Iran ke Israel, Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menyita sebuah kapal kontainer milik seorang pengusaha Israel yang melintas dekat Selat Hormuz. Kapal itu milik Zodiac Group yang dijalankan oleh milyader Israel Eyal Ofer.

Sejauh ini dampak kerusakan dari serangan Iran ke Israel menimbukan kerusakan pada pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Israel Selatan , seorang bocah berusia 7 tahun di desa Bedouin, dekat kota Arat,  luka kepala akibat pecahan proyektil, dan sebanyak 31 orang mengalami luka ringan. Belum ada laporan  warga yang mengalami luka berat atau meninggal. Daniel Hagari, Jubir Israel mengatakan, serangan Iran ke Israel hanya menimbulkan kerugian ringan.

Sementara kantor berita IRNA melaporkan, serangan awal Iran telah menyebabkan kerugian sekitar 100 juta dolar AS atau Rp1,6 triliun bagi Israel.  Kerugian itu bila dihitung  dengan biaya Iron Dome yang melindungi Israel dengan harga 50.000 dollar atau Rp 850 juta setiap rudal yang diluncurlan.

Namun, Israel cukup mengalami kepanikan dengan serangan Iran tersebut. Duta Besar Israel di PBB Gilad Erdan meminta secara resmi Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat dan minta mengutuk serangan Iran ke Israel tersebut.

“Ini serangan dan ancaman serius terhadap perdamaian dan saya berharap Dewan Keamanan mengambil tindakan tegas terhadap Iran,” ujarnya.

Sementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Iran ke Israel. “ Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan segera permusuhan ini dihentikan,” himbaunya.

Iran sendiri beralasan menyerang Israel. Justeru kalau Iran tidak merespon serangan Israel memberikan kesan Iran lemah dan gentar dengan militer Israel. Dengan memberikan serangan yang cukup telak pada Israel, menunjukkan bahwa militer Iran perlu diperhitungkan kekuatannya.

Duta Besar Iran di PBB Amir Saed Iravani juga memberikan alasan yang kuat menyerang Israel. Sesuai Pasal 51 Piagam PBB yaitu hak membela diri suatu negara.

Iran mengatakan, aksi yang dilakukan untuk membela diri karena Israel pada 1 April 2024 lebih dulu menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan 11 orang termasuk tokoh militer andalannya.

Tampaknya, konflik Iran-Israel ini bila tidak bisa dicegah dikhawatirkan memicu perang yang lebih besar lagi. Saat Iran menyerang Israel dengan hujan drone tersebut, dua sekutu Israel yaitu Amerika Serikat dan Inggrish telah menyatakan akan membela Israel.

Jika sampai posisi Iran terancam, tidak mustahil dua negara yang punya hubungan baik dengan Iran yaitu Rusia dan Cina tidak akan berdiam diri pula. Diprediksi keduanya pun akan membantu Iran. Dengan demikian kekhawatiran perang akan meluas tidak bisa dihindari. Bisa jadi, sekarang ini perang dunia ketiga bisa timbul bila negara yang terlibat pertikaian ini tidak bisa diatasi.

Timbulnya konflik Iran-Israel sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari masalah perang Palestina atau Gaza dengan Israel. Negara penganut agama Yahudi ini telah dikecam dan bahkan dikucilkan oleh dunia karena melakukan Genocide di Gaza dan Palestina. Bahkan, telah divonis oleh Mahkamah Internasiol di Den Haag setelah pengaduan oleh Afrika Selatan. Namun, Israel tetap saja melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina di Gaza secara membabi buta, termasuk pada warga sipil yang tidak berdosa. Menurut sumber medis, hingga Maret 2024 sebanyak 31.112 orang warga Gaza yang tewas sejak serangan Israel 7 Oktober 2023, dan 72.760 orang yang terluka. Dari jumlah itu, 72 persen dari korban tersebut adalah anak-anak dan perempuan.

Sudah saatnya pula disamping penggunaan kekuatan militer melawan zionis Israel, kekuatan ekonomi dengan melalukan aksi boikot produk Israel kembali digencarkan dunia. Bila ekonomi Israel runtuh maka hanya itulah yang cara yang jitu meruntuhkan kebiadaban dan kebrutalan Israel laknatullah ini. 

Tentang Penulis

Avatar photo

Arfendi Arif

Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading