Ads
Ramadan

Ramadan Bulan Perburuan

Avatar photo
Ditulis oleh A.Suryana Sudrajat

Bulan Ramadan punya  masa-masa perburuan. Ini karena Allah sendiri yang menjanjikannya. 

Sebagai bulan penuh berkah, pasti umat bertanya, apa sih yang Allah janjikan? Berikut ini janji Allah:
Pertama, pahala yang tak terhinggaAllah Swt. berjanji akan memberikan pahala yang tak terhingga bagi mereka yang berpuasa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari dan Muslim). 

Kedua, pintu surga dibuka pada bulan Ramadan. Allah Swt. membuka pintu surga dan menutup pintu neraka. Ini adalah janji-Nya kepada umat Islam yang berpuasa. Dalam hadits lain, Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila datang bulan Ramadan, dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu syaitan-syaitan.” (H.R. Bukhari dan Muslim). 

Ketiga, dosa-dosa terampuni. Salah satu janji terbesar dari Allah SWT bagi mereka yang berpuasa di bulan Ramadan adalah pengampunan dosa. Baik itu dosa kecil maupun dosa besar. Selama kita berpuasa dengan niat yang tulus dan ikhlas, Allah Swt. berjanji akan mengampuni dosa-dosa kita. 

Keempat, mendapatkan lailatul qadar. Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang berpuasa dan beribadah di malam ini dengan penuh keimanan dan harapan akan pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. 

Kelima, mendekatkan diri kepada Allah. Berpuasa adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berpuasa, kita mengendalikan hawa nafsu dan lebih fokus kepada ibadah. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk merenung dan memperbaiki diri. Jadi, mari kita sambut bulan Ramadan dengan hati yang penuh kegembiraan dan semangat untuk beribadah. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan untuk menjalankan puasa Ramadan ini.

Hal Paling Diburu

Di hari-hari jelang akhir Ramadan, muslimin “berburu” lailatur qadar. Allah menegaskan beberapa keutamaan lailatur qadar;

Pertama: Pada malam tersebut Al-Qur’an diturunkan pertama kali. Dalilnya adalah firman Allah Swt.: “Kami telah menurunkan Al-Quran ini pada malam ‘Lailatul Qadar’.” (Q.S. Al-Qadar : 1).

Kedua: Beribadah pada malam Lailatul Qadar lebih baik dari pada beribadah seribu bulan yang di dalamnya tidak terdapat Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah Swt.: “Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (Q.S. Al-Qadar: 3)

Para ulama berbeda pendapat tentang maksud ayat di atas, akan tetapi mayoritas ulama mengatakan bahwa amalan pada malam hari itu lebih baik dari amalan seribu malam yang tidak terdapat di dalamnya lailatul qadar.

Ketiga: Para malaikat bersama malaikat Jibril turun pada malam tersebut dengan membawa rahmat dan berkah. Sebagaimana firman Allah Swt.: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Q.S. Al-Qadar: 4)

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Lailatul Qadar itu akan turun pada malam 27 atau 29, dan sesungguhnya malaikat yang ada di muka bumi pada malam itu lebih banyak dari pada jumlah kerikil.” (H.R.  Ibnu Huzaimah).

Keempat: Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh kedamaian dan kesejahteraan bagi orang-orang beriman. Para malaikat pun memberikan salam kepada mereka sampai terbit fajar. Sebagaimana firman Allah Swt.: “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadar: 5)

Kelima: Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah, sebagaimana firman Allah Swt.: “Kami telah menurunkan Al-Quran ini pada malam yang penuh berkah.” (Q.S. Ad-Dukhan: 2).

Keenam: Malam lailatul qadar adalah malam yang di dalamnya ditentukan takdir seluruh makhluk dalam satu tahun. Sebagaimana firman Allah Swt: “Pada malam itu ditetapkan segala urusan yang penuh hikmah.” (Q.S. Ad-Dukhan: 3).

Ketujuh: Barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan ikhlas dan keimanan, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau. Dalilnya adalah sabda Rasulullah Saw.: “Barangsiapa yang bangun (untuk beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (H.R Bukhari dan Muslim).

Dalil Malam Ganjil

Memang, ada dalil yang menjelaskan bahwa Lailatul Qadar itu jatuh pada malam-malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan, yaitu sabda Rasulullah Saw.: “Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadan, pada malam sembilan terakhir, pada malam tujuh terakhir, pada malam lima terakhir.” (H.R. Bukhari).

Maksud dari pada malam sembilan terakhir adalah malam dua puluh satu Ramadan, dan maksud dari malam tujuh terakhir adalah malam duapuluh tiga Ramadan, dan maksud dari malam lima Ramadan terakhir adalah malam ke-20.

“Dari Ubadah bin Shamit bahwasanya ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, beritahukan kami tentang Lailatul Qadar!’ Rasulullah Saw. menjawab, ‘Dia ada dalam bulan Ramadan. Carilah pada sepuluh terakhir, karena dia terdapat pada malam ganjil, pada malam 21, atau 23, atau 25, atau 27, atau 29, atau di malam terakhir.” (H.R. Ahmad).

Tentang Penulis

Avatar photo

A.Suryana Sudrajat

Pemimpin Redaksi Panji Masyarakat, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten. Ia juga penulis dan editor buku.

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading