Perang Palestina-Israel telah berlangsung seminggu lebih. Korban kedua belah pihak telah berjatuhan. Diperkirakan sejak pertempuran dimulai 7 Oktobet 2023 lalu sebanyak 3000 orang tewas, dan sekitar 7000 luka-luka di kedua belah pihak. Korban ini akan terus bertambah karena perang akan terus berlangsung.
Yang menjadi korban bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak dan kaum wanita. Penderitaan di Gaza makin bertambah karena air dan listrik yang di blokade dan dimatikan pihak Israel, sehingga makin menambah penderitaan warga. Bahkan, Israel merencanakan serangan darat, disamping serangan udara dengan menjatuhkan bom yang membuat banyak korban warga Palestina berjatuhan. Jika serangan darat benar-benar dilakukan, akan makin banyak masyarakat sipil dan warga Palestina yang menjadi korban.
Mencermati perang Palestina-Israel ini, PP Muhammadiyah melihat dampak yang luar biasa, selain menewaskan ribuan masyarakat sipil, juga kerusakan yang ditimbulkannya.
” Sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka,” ujar Pernyataan PP Muhammadiyah, yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H.Haedar Nashir, M.SI dan Sekretaris Umum Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed.
PP Muhammadiyah mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.
“Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini. Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina”, ujar PP Muhammadiyah.
Muhammadiyah juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Muhammadiyah juga menghimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaxs, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.
“Menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan shalat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera,” himbau PP Muhammadiyah.
Muhammadiyah menyatakan, senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang, terutama anak-anak dan perempuan.