Ads
Cakrawala

Salam Allah kepada Orang Beriman

Avatar photo
Ditulis oleh Arfendi Arif

Ucapan salam sangat akrab dalam telinga kita sehari-hari. Kata ini sudah sangat membudaya diucapkan, baik pada saat acara resmi dalam pertemuan maupun dalam pergaulan sehari-hari.
Dalam Islam perkataan salam dan pengamalannya dalam komunikasi sesama muslim mengandung unsur ibadah. Disunatkan mengucapkannya dan diwajibkan menjawabnya. Ini menunjukkan terdapat aspek kemuliaan dalam pengucapan salam tersebut. Dan, tentu saja salam yang dimaksud adalah teks redaksinya “Assalamu’alaikum wa rahmatullah “. 


Dalam Islam  ucapan salam ini juga mengandung do’a yang artinya memohonkan kepada Allah agar diberikan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan kepada sesama manusia muslim.
Ternyata dalam Al-Qur’an kata salam ini juga cukup banyak jumlahnya. Terdapat 146 kata salam yang tersebar di beberapa surat  Al-Qur’an. Menurut hadist yang diriwayatkan oleh al-Tarmidzi yang diterima oleh Abu Hurairah r.a., bunyi salam yang diajarkan Allah kepada manusia pertama Nabi Adam AS untuk disampaikan kepada para Malaikat adalah “Assalamualaikum”.


Ketika para malaikat mendengar ucapan salam dari Nabi Adam, malaikat menjawab serentak,”Assalamu’alaika wa rahmatullah”. Ucapan ini mengandung arti meminta kepada Allah supaya diberikan keselamatan, kesejahteraan dan rahmat-Nya kepadamu.


Hadis tersebut berbunyi, “Tatkala Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh kepadanya, Adam kemudian bersin, lalu mengucapkan, ‘Alhamdulillah.’ Ia memuji Allah berkat perkenan-Nya. Dijawab oleh Allah, ‘Rahimakumullah yaa Adam.’ (Allah merahmatimu, wahai  Adam). Pergilah engkau kepada para malaikat, yang di antara mereka ada yang sedang duduk. Lalu ucapkanlah ‘assalaamu’alaikum’. Para malaikat pun menjawab,’ Wa ‘alaikassalam warahmatullah’. Setelah mengucapkan salam, Adam kembali kepada Tuhannya. Dan Tuhan menyampaikan, ‘itulah salam penghormatanmu dan salam penghormatan keturunanmu di tengah mereka.’”


Perlu diketahui bahwa “As-Salam” itu adalah nama Allah yang artinya Yang Maha Sejahtera. Ini diungkap dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 23: “Dialah Allah, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera (as-Salam), Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa,Yang Memiliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”


Ucapan salam sangat dianjurkan oleh Al-Qur’an. Bahkan, ada yang mengatakan sunnah muakkadah, yaitu bukan sekedar sunat biasa, tapi hampir wajib dan pahalanya juga lebih besar dari sunah biasa. Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 54 Allah berfirman,”  Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah,” Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu)”.


Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani menunjukkan tingginya pahala ucapan salam ini bila disertai berjabatan tangan. Yaitu mampu menggugurkan dosa-dosa. (“Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain, ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon.”)


Nabi juga menegaskan bahwa dalam Islam, salam itu adalah amalan yang termasuk paling baik. Imam Bukhari meriwayatkan hadis yang bunyinya menjawab pertanyaan seorang sahabat, ” Amalan Islam apa yang paling baik?” Rasulullah menjawab, ‘Memberi makan kepada orang yang membutuhkan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan kepada orang yang tidak engkau kenal.’”
Melihat tingginya nilai ibadah salam ini maka sudah selayaknya kebiasaan salam dibudayakan sejak anak-anak hingga menjadi perilaku yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik katika bertemu dengan orang lain, saat bertamu, masuk keluar rumah dan di lingkungan pendidikan. Sebab, kalau tidak  dibudayajan dengan baik ucapan salam bisa digeser oleh ucapan model lainnya. Bahkan, tidak mustahil ada yang mau mengganti ucapan salam ini dengan ucapan lain seperti selamat pagj, selamat sore dan selamat malam.


Penghargaan Salam Allah pada pribadi yang Taat dan Beriman
Dalam Al-Qur’an diberikan kisah dan contoh -contoh pribadi yang  mendapatkan salam dengan makna  kesejahteraan dan ucapan selamat karena ketaatan dan imannya pada Allah.
Kisah Maryam, ibunya Nabi Isa ketika dituduh berzina karena melahirkan anak tanpa suami, menyuruh anaknya menjawab tudingan tersebut. Dan Nabi Isa menyatakan, bahwa ia mendapat salam (kesejahteraan) dari Allah sebagai hamba  dan ibunya orang baik dan taat pada Allah.
“Dan kesejahteraan, semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku hidup dan dibangkitkan kembali “( QS surat Maryam ayat 33).


Salam juga disampajkan kepada Nabi Nuh karena kebaikan Imannya kepada Allah. “Kesejahteraan Kami limpahkan kepada Nuh di seluruh alam. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh,  dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman” ( Al-Qur’an surat As-Saffat  79-81).


Allah juga memberi salam kepada Nabi Ibrahim.” Selamat sejahtera bagi Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman” (Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 109-111).


Dalam  Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 120-122 Allah juga memberi salam kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. “Selamat sejahtera bagi Musa dan Harun.Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman”.
Dalam Surat Yasin ayat 58 Allah memberi salam kepada penghuni surga. Setelah Al-Qur’an mengungkapkan banyaknya nikmat yang diperoleh penghuni surga, Allah kemudian mengucapkan selamat.


“Kepada mereka dikatakan, Salam sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang”.

Menafsirkan ayat 58 surat Yasin ini, Syamsul Yakin, Dosen Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengutip Syaikh Hamami Zadah yang juga mengutip cerita Nabi, “Pada saat penghuni surga sedang merasakan kenikmatan, tiba-tiba ada cahaya yang memancar di atas mereka. Sejurus mereka menatap cahaya itu. Tak diduga, begitulah cara Allah SWT memuliakan mereka dengan cara menyapa mereka dengan cahaya-Nya.”


“Berikutnya, Allah SWT memandang mereka dan mereka memandang Allah SWT. Pada saat itu, para penghuni surga merasakan kenikmatan memandang Allah SWT sehingga mereka tidak menoleh kepada sesuatu apapun, karena lezatnya menyaksikan keindahan Allah SWT. Mereka merasakan kenikmatan lainnya jadi hampa.”


Bisa disimpulkan bahwa ucapan Salam dari Allah kepada kaum beriman dan penghuni surga adalah suatu balasan yang sangat istimewa. Tidak mungkin Allah memberi salam– sebuah ucapan yang sangat istimewa–jika bukan karena iman, amal, dan ketaatan hambanya yang luar biasa.

 

Tentang Penulis

Avatar photo

Arfendi Arif

Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten

Tinggalkan Komentar Anda