Ads
Ibadah Haji

Mendidik Muslim Menjadi Lebih Baik

Avatar photo
Ditulis oleh Arfendi Arif

Tahun ini berjuta muslimin dan muslimat pergi ke Tanah Suci: melaksanakan ibadah haji. Menunaikan salah satu dari rukun Islam yang lima. Jika seorang telah mampu melaksanakan ibadah haji maka nyaris secara syariat seorang Muslim telah sempurna Islamnya.

Ayat Al-Qur’an yang mewajibkan ibadah haji antara lain tercantum dalam surat Ali Imran ayat 97. Allah berfirman, “Di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya dari seluruh alam.”

Menurut fikih arti haji adalah menyengaja. Sedangkan makna jelasnya menyengaja mengunjungi Ka’bah yang terletak di Mekah dan melaksanakan serangkaian ibadah menurut rukun dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh ajaran Islam.

Serangkaian ibadah yang dikerjakan selama ibadah haji tersebut adalah ihram, tawaf, sa’i, melempar jumrah, dan tahallul.

Mengutip pakar Al-Qur’an Prof. Dr. Quraish Shihab menjelaskan, dalam ibadah haji mengandung ajaran simbolik yang memiliki makna yang luas.

Pakaian ihram yang serba putih dan tanpa dijahit, menurut ahli tafsir ini, mengandung makna kesetaraan. Allah menginginkan semua memakai pakaian yang sama, kalau dijahit tentu muncul perbedaan.

Tawaf, mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali adalah simbol menyembah Tuhan. Sebab, Ka’bah adalah melambangkan kehadiran Allah. Mencium Hajar Aswad, artinya berjabat tangan dengan Allah tanda berserah diri pada-Nya.

Sa’i, berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali melambangkan usaha manusia. Apapun hasil yang dicapai harus puas. Kalau belum berhasil mungkin suatu saat Allah akan mengabulkan. Seperti Siti Hajar yang berusaha mencari air, dan hasilnya melimpah hingga saat ini.

Kemudian melempar jumrah dengan batu-batu kecil bermakna memusuhi setan. Ini juga dapat dimaknai melawan atau menjauhi hawa nafsu yang cenderung pada kejahatan dalam diri seseorang.

Tahallul, merupakan ritual mencukur rambut sebagai simbol gugur atau hancurnya dosa-dosa.

Terakhir wukuf, artinya berdiri di Arafah sambil beribadah dan berdoa serta berjanji untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Quraish Shihab mengutip pernyataan orang Sufi, berkunjung ke Makkah itu ibaratnya berkunjung ke rumah Allah dan kekasih. “Sungguh rugi orang yang berkunjung ke rumah kekasih, namun tidak disambut dan tidak bertemu dengan kekasih,” ujar pengarang Tafsir Al-Misbah ini.

Maksud Quraish Shihab ini bisa ditafsirkan, bahwa seorang yang telah berhaji harusnya menjadi orang baik, orang yang taat kepada Allah, sehingga Allah mencintainya.

Sementara itu bagi intelektual Iran Ali Syariati, haji adalah evolusi manusia menuju Allah Subhanahu Wata’ala. Haji sebuah pertunjukkan tentang penciptaan, sejarah, keesaan, ideologi Islam dan ummah.

Menurut arsitek revolusi Iran ini, Allah adalah sutradara pertunjukkan tersebut. Tokoh utamanya meliputi Adam, Ibrahim, Siti Hajar, dan setan. Lokasinya Masjidil Haram, daerah haram, Mina,Shafa dan Marwa.

Ali Syariati menjelaskan secara filosofis, haji merupakan antithesa dari pola kehidupan yang tidak bertujuan dan merupakan pemberontakan melawan nasib buruk yang dibimbing kekuatan setan.

Masyarakat Indonesia sangat antusias melaksanakan haji. Tahun ini jamaah haji kita berjumlah 229 ribu orang. Jika tidak ada pembatasan atau kuota pasti jumlah ini jauh lebih besar.

Jika masyarakat kita mampu menghayati dan melaksanakan tujuan dari ibadah haji ini , yang tujuan utamanya adalah menjadi muslim yang takwa, maka masyarakat Indonesia akan menjadi muslim terbaik.

Dengan demikian ibadah haji merupakan media pendidikan agama Islam bagi umat secara massal. Allahu’alam bissawab.

Tentang Penulis

Avatar photo

Arfendi Arif

Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten

Tinggalkan Komentar Anda