Ads
Aktualita

Aksi Protes Dunia Islam Mengecam Pembakaran Al-Quran di Denmark

Avatar photo
Ditulis oleh Arfendi Arif

Denmark mengaku negara yang memberikan kebebasan berekspresi kepada warganya, namun sayangnya kebebasan itu digunakan untuk perbuatan yang tidak beradab dan jauh dari nilai kemanusiaan.


Hal itu jelas dari timbulnya insiden pembakaran kitab suci Al-Qur’an yang kembali berulang. Jum’at 24 Maret 2023 lalu kelompok anti Islam sayap kanan Patrioterne Gar Live melakukan aksi pembakaran Al-Qur’an. Aksi terkutuk itu dilakukan di depan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen. Bersamaan dengan itu mereka juga membakar bendera negara Turki.


Ini bukanlah kasus yang pertama kali terjadi. Pada 27 Januari 2023 tokoh ekstrim kanan dan pemimpin partai garis keras Stram Kurs, Rasmus Paludan juga melakukan perbuatan tidak terpuji dengan membakar Al-Qur’an. Aksi yang hina ini dilakukan di depan sebuah masjid dan Kedutaan Turki di Kopenhagen.


Perbuatan terkutuk yang dilakukan warga negara Denmark yang picik tersebut baik yang sebelumnya maupun yang sekarang jelas membuat geram negara Islam. Mereka memprotes dan mengingatkan timbulnya aksi biadab terhadap perbuatan hina atas kitab suci yang sangat dihormati oleh umat Islam.
Kementerian Luar Negeri Turki mengecam aksi pembakaran Al-Qur’an itu sebagai kejahatan rasial. Turki meminta pemerintah Denmark mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab dan memastikan insiden ini tidak terulang lagi.


Kecaman juga datang dari Yordania. Jubir Kemenlu Yordania Sinan Majali menegaskan, pembakaran Al-Qur’an bisa memicu kebencian dan rasial. “Membakar Al-Qur’an adalah manifestasi islamhopia dan memicu tindakan kebencian yang serius dan kekerasan,” ujarnya.


Sinan Majali mendesak otoritas Denmark untuk mencegah terulangnya kembali tindakan tersebut.
Sementara itu Kemenlu Kuwait mengingatkan bahwa pembakaran Al-Quran berisiko memicu aksi kemarahan dari umat Islam seluruh dunia. Kemenlu Kuwait meminta para pelaku pertanggungjawaban. Sedangkan Qatar menyebut, pembakaran Al-Qur’an sebagai eskalasi berbahaya. Ini dapat mengancam nilai-nilai hidup berdampingan secara damai. Qatar menolak ujaran kebencian berdasarkan kepercayaan, agama dan ras.


Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz, mengutuk aksi pembakaran Al-Qur’an tersebut. Saudi menyerukan toleransi dan rasa hormat, serta penolakan terhadap penyebaran kebencian dan ekstremisme.


Masyarakat Denmark sebagai negara Eropa yang maju di bidang kehidupan materiil, ternyata memiliki moral yang rendah di bidang toleransi dan saling menghargai!

Tentang Penulis

Avatar photo

Arfendi Arif

Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten

Tinggalkan Komentar Anda