Ramadan merupakan sebuah bulan yang istimewa. Bukan saja nilai ibadah yang tinggi menjadi kelebihannya, tetapi juga ada peristiwa sejarah yang monumental. Dalam Islam ada empat bulan yang dinilai istimewa selain Ramadan, yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Rajab dan Sya’ban. Empat bulan ini disebut al-asyhur al-hurum, artinya bulan haram. Haram artinya mulia. Jadi, empat bulan itu disebut bulan mulia.
Bulan Ramadan terpilih sebagai bulan istimewa karena ada beberapa kejadian luar biasa dan penting. Semua kitab suci diturunkan Allah pada bulan Ramadan.
Shuhuf Ibrahim atau lembaran Ibrahim diberikan pada malam pertama Ramadan. Menyusul Kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa pada hari keenam Ramadan. Kitab Injil diberikan pada Nabi Isa pada malam ketiga belas Ramadan. Kitab Zabur pada tanggal delapan belas Ramadan diberikan pada Nabi Daud. Terakhir Al-Qur’an diberikan pada Nabi Muhammad pada dua puluh empat Ramadan. Pada malam Ramadan terdapat malam lailatul qadar. Beribadah pada malam ini lebih baik dari seribu bulan atau 84 tahun.
Sementara itu di bulan Rajab terjadi peristiwa penting. Untuk pertama kali Nabi Muhammad ada dalam kandungan. Yang mengandung yaitu ibunya Siti Aminah bin Wahab, kemudian melahirkan sembilan bulan kemudian pada 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi, disebut juga tahun gajah. Sebab, Raja Abrahah hendak menghancurkan Ka’bah menggunakan pasukan gajah.
Pada bulan Rajab juga terjadi peristiwa Isra Mikraj. Yaitu, Nabi diangkat ke langit menghadap Allah dan menerima perintah salat.
Di bulan Rajab jni juga lahir sahabat Nabi terkenal yakni Ali bin Abu Thalib. Ia adalah keponakan Nabi. Ia lahir pada tanggal 13 Rajab.
Perang Tabuk yang merupakan perang terakhir dilakukan Nabi juga terjadi pada bulan Rajab.
Pada bulan Sya’ban ada beberapa catatan penting untuk diketahui. Sya’ban merupakan bulan diangkat amal manusia selama satu bulan untuk dilaporkan kepada Allah. Pada akhir Sya’ban dianjurkan supaya manusia sungguh-sungguh beribadah. Sebab, akhir itu sangat menentukan. “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya,” demikian hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari.
Az-Zarqani menjelaskan, amalan akhir manusia akan menjadi penentu untuk dibalas. Orang yang beramal buruk, lalu beramal baik, maka ia akan dinilai orang yang bertobat.
Pada bukan Sya’ban tahun kedua hijrah terjadi peristiwa besar, yaitu arah kiblat shalat umat Islam diperintahkan pindah dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis ke Ka’bah yang terletak di Makkah. Nabi menyambut gembira peristiwa ini, karena sebelumnya kaum Yahudi suka mengolok-olok umat Islam yang shalat menghadap Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis di tanah Yahudi.
Bulan Sya’ban juga menjadi mulia karena Allah memerintahkan untuk bershalawat kepada Nabi. Perintah ini tertera dalam surat Al-Ahzab ayat 56, “Sungguh Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Dalam kaitan dengan puasa Ramadan maka bulan Sya’ban adalah bulan persiapan menghadapi Ramadan dengan memperbanyak ibadah, baik puasa dan beramal shaleh. Hakikatnya, ibadah itu seperti kata Al-Qur’an adalah sebuah perlombaaan,” Maka berlomba-lombalah dalam mengerjakan kebajikan dan ibadah.” (Al-Baqarah 148).
Demikian juga karena bulan Sya’ban posisinya terjepit antara Rajab dan Ramadan banyak orang yang lupa atau luput dari perhatian, bahwa bulan Sya‘ban menyimpan pahala yang besar jika rajin beribadah. Kata Nabi, “Beribadah waktu hari , kala manusia banyak lalai, pahalanya seperti berhijrah kepadaku.” (HR Muslim).
Apa ibadah yang dianjurkan. Berdasarkan contoh dari hadist Nabi, yang utama dilakukan adalah berpuasa. Menurut riwayat, bulan Sya’ban adalan bulan di mana Nabi paling banyak berpuasa,” Dari Aisyah r.a. ia berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa salam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dari pada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR Bukhari ).
Bagaimana dengan bulan Zulkaidah dan Zulhijah? Zulkaidah termasuk salah satu bulan Haram atau bulan mulia. Tiga bulan lainnya adalah Zulhijah, Rajab dan Sya’ban. Zulkaedah termasuk kategori bulan terjepit atau dilupakan orang. Apalagi, tidak ada peringatan hari besar Islam. Namun, seperti hadis yang dikutip di muka beribadah di bulan saat orang lupa atau lalai, pahalanya sangat besar. Dan, perlu diketahui bulan Zulkaidah adalah termasuk salah satu bulan di mana langit dan bumi diciptakan.
Bulan Zulkaidah adalah bulan yang setiap amal akan mendapat pahala yang dilipatgandakan. Namun, berbuat dosa juga akan dilipatgandakan. Oleh karena itu sangat baik kalau setiap muslim memperbanyak ibadah dan amal saleh. Ibadah dan amal shaleh itu yang utama dilakukan pada bulan Zulkaidah adalah berpuasa, salat sunah, berzikir, berperilaku yang baik, dan melaksanakan ibadah umrah.
Untuk bulan Zulhijah merupakan bulan terakhir dari 12 kalender Islam. Bulan ini erat hubungan dengan ibadah haji. Layaknya dua saudara kembar.
Keistimewaan bulan Zulhijah adalah sepuluh hari pertama, merupakan hari yang dicintai Allah. Karena iru sangat dianjurkan untuk berpuasa, salat sunah, membaca Al-Qur’an dan bersedekah.
Pada bulan Zulhijah umat Islam diundang untuk naik haji dan melakukan sembelih qurban. Pada bulan Zulhijah diharamkan berperang, kecuali untuk membela diri.
Bulan Zulhijah memiliki keutamaan pada siang hari sepuluh hari pertama. ini berbeda dengan bulan Ramadan yang utama beibadah pada malam hari.
Puasa sepuluh hari pertama, terutama pada 9 Zulhijah atau puasa Arafah bisa menebus dosa setahun yang lalu dan setahun ke depan. Dan, ibadah utama lainnya di bulan Zulhijah yaitu salat Idul Adha dan memotong hewan kurban.
Jika pada bulan-bulan utama ini kita serius dan rutin beribadah, kita akan menjadi hamba Allah yang beroleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Allahu ‘alam.