Cakrawala

Mengaktifkan Umat Salat Berjamaah

Avatar photo
Written by Arfendi Arif

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah salat berjamaah. Dan, salat berjamaah itu dilakukan di masjid. Bahwa, salat berjamaah itu lebih besar pahalanya dilakukan di Rumah Allah disebutkan banyak hadis Nabi.

Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa Rasul. bersabda, “Salat berjamaah lebih baik dari pada salat sendiri sebanyak dua puluh lima kali”. Masih hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Nabi mengatakan, ” Sesungguhnya salat seorang laki-laki secara berjamaah akan dilipat gandakan pahalanya daripada salatnya di rumah dan di pasar secara sendiri sebanyak dua puluh lima kali.”

Hadis di atas sebenarnya ada kelanjutannya, ” Sebabnya ialah karena bila ia berwudu, dilakukannya dengan baik, lalu ia pergi ke masjid sedang kepergiannya itu tiada lain dari hendak salat semata-mata, maka setiap langkah yang dilangkahkannya, diangkatlah kedudukannya satu derajat dan dihapuskan dosanya sebuah. Dan jika ia sedang salat, maka para Malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat salat itu selagi belum berhadas. Kata Malaikat, ” Yaa Allah belas kasihilah ia”. Dan orang itu dianggap sedang salat, semenjak ia mulai menantikannya”.

Siapa saja yang salat berjamaah di masjid ia akan mendapat pahala. Tentu saja pahala bagi yang rutin melaksanakan 5 kali sehari ia akan memperoleh sebanyak 135 derajat sehari. Hitungannya adalah 27 derajat kebaikan dikalikan 5 kali sehari.

Disamping itu orang yang melaksanakan salat secara full setiap salat fardhu, artinya sebagai makmun ia tidak pernah terlambat, jelas pahalanya lebih besar dari pada mereka yang datang terlambat atau hanya ikut beberapa rakaat (Muhammad Bahnasi, Mizania, 2007, hal. 239).

Demikian pula orang yang shalat berjamaah dengan makmum yang jumlahnya lebih besar akan mendapat pahala yang lebih besar pula dibandingkan dengan makmum yang jumlahnya sedikit, seperti dinyatakan dalam hadist berikut ” Rasulullah SAW bersabda,” Salat seorang dengan orang lain adalah lebih baik dari salatnya sendirian, salatnya dengan dua orang lebih baik dari shalatnya berdua, dan mana yang lebih banyak, itulah yang lebih disukai Allah ” (diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, Nasa-i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Kemudian hadis Nabi juga menyebutkan bahwa seorang yang mendatangi masjid yang letaknya jauh, akan mendapat pahala yang lebih besar pula. Berkata Rasulullah SAW ,” Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam salat, ialah yang terjauh perjalanannya” (Hadis riwayat Muslim).

Sangat dianjurkan

Para ulama berpendapat salat berjamaah itu ada yang mengatakan fardhu ain atau wajib ain dan fardhu kifayah, tetapi pendapat yang terkuat adalah sunat muakkad atau sangat dianjurkan, bahkan hampir wajib. Nabi mengatakan, apabila seseorang bisa mendengar suara azan maka bersegeralah ia ke masjid untuk salat berjamaah.

Dalam beberapa hadist, Nabi menekankan, bahkan memerintahkan supaya salat berjamaah di masjid, pesan tersebut terkadang terasa seperti ancaman.

Sebuah hadis yang bersumber dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi mengatakan,” Demi Allah yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya! Saya bermaksud hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyuruh seseorang menyerukan adzan salat, lalu menyuruh pula seseorang menjadi imam bagi orang banyak. Maka akan saya datangi orang-orang yang tidak ikut berjama’ah, lalu saya bakar rumah-rumah mereka!

Dalam redaksi hadis yang lain, dari Ibnu Mas’ud r.a. katanya, ” Barang siapa ingin bertemu dengan Allah nanti pada hari kiamat sebagai seorang Muslim, maka hendaklah ia menjaga salat dan mengerjakannya waktu mendengar suara adzan. Sesungguhnya Allah telah mensyari’atkan kepada Nabimu ketentuan-ketentuan mengenai petunjuk, sedang salat jama’ah itupun termasuk ketentuan-ketentuan tersebut. Seandainya kamu salat di rumah sebagai halnya orang-orang yang meninggalkan salat jamaah dan hanya bersembahyang di rumah saja, maka berarti kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka sesatlah kamu semua. Saya tahu bahwa yang suka meninggalkan salat jama’ah itu tidak lain melainkan orang munafik yang telah nyata kemunafikannya. Dahulu pernah terjadi seseorang itu dipapah oleh dua orang yang memasukkannya dalam barisan salat.” (riwayat Bukhari).

Dalam riwayat lain Abu Hurairah berkata, ” Bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita ketentuan-ketentuan buat mendapatkan petunjuk, yaitu shalat dalam masjid ketika sudah diserukan suara adzan”.

Bahkan, Nabi mengatakan orang yang tinggal dekat dengan masjid, wajib shalat di masjid. Rasulullah bersabda.”Tidak ada salat bagi tetangga masjid kecuali di masjid”. Lalu ditanyakan, siapakah tetangga masjid itu? Rasul menjawab,” Orang yang mendengar adzan (Riwayat Imam Ahmad).

Kondisi kita

Hampir di setiap pemukiman di Indonesia memiliki masjid, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Bahkan, dalam lingkungan yang terbatas saja atau tidak terlalu luas terdapat masjid lebih dari satu atau ada beberapa masjid. Dan, saat ini juga suara adzan mudah terdengar yang menandakan telah masuk waktu salat.

Dan, kalau diperhatikan mereka yang datang salat berjamaah ke masjid belum maksimal. Misalnya, di sebuah komplek perumahan yang bisa ditaksir jumlah umat islam, misalnya mencapai 80 persen, tapi yang datang salat berjamaah hanya sebagian kecil. Ini bisa terlihat misalnya dari jumlah saf yang tidak banyak, hanya 2 shaf saja atau lebih sedikit.

Mengingat bahwa shalat berjama’ah ini sangat dianjurkan, perlu kiranya pengurus masjid atau Dewan Kemakmuran Madjid (DKM), ulama,mubaligh, ustadz dan umat Islam mengupayakan dan menstimulasi ( memotivasi) umat untuk aktif melaksanaan shalat berjamaah. Selain secara hukum ini sangat dianjurkan, sunnat mu’akkad atau hampir wajib, juga shalat berjamaah merupakan syiar Islam.

Dan, orang yang aktif salat berjama’ah juga menunjukkan bahwa ia memiliki Iman dan yakin pada Allah dan mencintai Rasul. Allahu’alam bis sawab.

About the author

Avatar photo

Arfendi Arif

Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten

Tinggalkan Komentar Anda