Setelah tiga hari dari Kamis, 18 November 2022, Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 resmi ditutup Ahad malam 20 November 2022 . Muktamar secara resmi ditutup langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH. Dr. Ma’ruf Amin di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ketua Umum terpilih PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbaniyah memberikan sambutan pembuka. Wapres Ma’ruf Amin dalam pidato penutupan menyebut visi Muhammadiyah sejalan dengan visi yang tengah diperjuangkan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas dan menjadi satu dari lima ekonomi terbesar dunia pada 2045.
“Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah didorong oleh semangat jiwa pembaharu dalam diri beliau untuk memperbaiki umat Islam yang saat itu statis dan tidak berkembang. Artinya visi Islam berkemajuan memang menjadi hakikat kelahiran dan napas perjuangan organisasi Muhammadiyah,” ujarnya.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Islam Berkemajuan dan Negara Berkemajuan, kata dia dibutuhkan SDM unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Selain itu juga diperlukan generasi yang fakih, menguasai ilmu agama supaya dapat memberi jawaban atas berbagai problem umat, bangsa dan kemanusiaan.
Ma’ruf Amin sendiri yakin dan optimis Muhammadiyah dapat menciptakan SDM unggul karena memiliki instrumen dan berbagai kelengkapan dari pusat-pusat keunggulan yang dimiliki. Tak lupa, Wapres juga memberi perhatian terhadap peran perempuan Muhammadiyah, yakni ‘Aisyiyah dalam pemberdayaan perempuan sebagai sosok berpendidikan yang menjadi aktor perdamaian, pembangunan dunia, melawan kekerasan domestik, kemiskinan, serta meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak.
“Dalam hal ini Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah sangat visioner, memiliki wawasan masa depan perempuan muslim Indonesia yang jauh melampaui zamannya saat itu dengan merintis ‘Aisyiyah dalam semangat untuk memajukan peradaban kaum perempuan Indonesia,” ujarnya. Visi Islam Berkemajuan ini, kata Ma’ruf Amin harus terus diperbaharui menyesuaikan perubahan tantangan dan lingkungan strategis nasional maupun internasional agar relevan bagi laki-laki maupun perempuan.
“Saya mengajak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah. Muhammadiyah memiliki perangkat ekonomi dan sosial di seluruh negeri untuk menggerakkan pemberdayaaan umat sehingga bisa menjadi kekuatan pembangunan bangsa,” ajaknya.
Terakhir, dalam acara yang juga dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming , Ma’ruf Amin berterima kasih atas ikhtiar yang telah dilakukan Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia.
“Muktamar Muhammadiyah tahun ini meneguhkan peran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam memberikan sumbangan bagi bangsa untuk memberikan kemajuan seperti yang diharapkan melalui bil qaul maupun bil hal melalui tindakan nyata. Melalui program-program Muhammadiyah yang telah dibahas pada Muktamar, saya yakin Sang Surya akan terus mampu menjadi cahaya pencerah bagi berbagai tantangan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan,” pungkasnya.
Laporan : A. Suryana Sudrajat (Solo)
Editor : Ahmad Lukman A.