Setiap orang meninggal tidak bisa lagi beramal. Artinya, amalnya sudah terputus di dunia. Kebaikan amal shaleh di dunia dan ibadah yang dilakukannya itulah yang menolongnya di alam kubur dan alam barzakh.
Namun, setiap orang meninggal masih ada kesempatan untuk menolongnya, yaitu melalui doa yang dilalukan anaknya, keluarga dan kerabatnya ataupun siapa saja yang mendoakannya.
Doa termasuk salah satu ibadah kepada Allah. Nabi menyebutkan demikian, bahkan dalam salah satu hadist Nabi yang diriwayatkan Ibnu Hibban dan Tirmidzi mengatakan, doa itu otaknya ibadah ( Ad-du’a mukhul ‘ibadah). Dalam hadist lainnya bahkan dikatakan, doa itu senjata orang beriman, tiang agama dan cahayanya dari semua langit dan bumi ( Ad-du’a-u silahul mukmini wa ‘ imaduddini wa nurussamawati wal ardhi).
Karena pentingnya doa ini bagi hidup manusia maka Allah sebagai Khalik ( Pencipta kehidupan ini) menyeru manusia untuk meminta kepada-Nya. Dalam surat al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman,”Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku”.
Kemudian dalam surat al-Mukmin ayat 60 Allah bersabda,” berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu”. Dalam hadist Nabi bahkan dikatakan, Tuhan marah kalau kita tidak meminta kepada-Nya” ( Man lam yas-alillah yagdhab ‘alaihi). Bahkan, yang lebih hebat lagi Takdir Allah pun bisa berubah kepada manusia dengan kekuatan doa yang kita panjatkan kepada-Nya (Prof. Dr. Hamka, Doa-Doa Rasulullah, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1984).
Orang yang meninggal menunggu doa
Mengenai keadaan orang yang meninggal di dalam kubur sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami Rasulullah menjelaskan,” Seseorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu ia lebih sukai dari pada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang mati ialah memohon istighfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka”.
Ada beberapa poin yang bisa dipetik dari hadist ini. Pertama, berdoa untuk orang yang meninggal bakal dikabul oleh Allah, dan ternyata doa ini bisa menolong orang yang sudah meninggal. Kedua, orang yang sudah meninggal selalu menanti doa dari orang yang masih hidup. Ketiga, orang yang masih hidup bisa menolong orang yang meninggal dengan memberikan sedekah atas nama orang yang meninggal dan memohonkan istigfar kepada Allah.
Dalam sebuah tayangan di Youtube Prof. Dr. Quraish Shibab menjelaskan, bahwa orang sudah meninggal masih melihat kehidupan di dunia, karena itu Nabi berpesan, jangan permalukan keluargamu dengan amal burukmu, karena itu akan membuat sedih keluargamu yang sudah meninggal. Menurut ahli tafsir ini, menolong orang yang sudah meninggal bisa mengirimkan al-Fatihah dan Yasin dan disebutkan nama untuk orang yang meninggal. Selain hal itu, menurut mantan Rektor IAIN Jakarta ini, orang yang sudah meninggal bisa dibuat senang hatinya dengan bersilaturrahmi dan memberikan hadiah orang-orang yang dicintainya semasa hidup atau teman-teman baiknya semasa hidup.
Dalam sebuah hadist memang ada disebutkan,” Dari Abu Usaid as-Sa’di, katanya. Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW , tiba-tiba ada seorang laki-laki dari Bani Salmah datang kepada beliau, lantas bertanya,” Ya Rasulullah, masih adakah kesempatan berbuat baik kepada kedua orang tuaku untuk saya lakukan setelah keduanya meninggal?”. Jawabnya,” Ya, masih ada. Yaitu membaca salawat untuk keduanya, melunasi hutang keduanya, mengadakan hubungan silaturahmi dengan orang-orang yang pernah dihubungi keduanya dan menghormati teman keduanya”.
Kewajiban mendoakan kedua orang tua itu adalah amal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan, diyakini jika seorang orang tua memiliki anak yang saleh yang selalu mendoakannya maka itulah pahala yang tidak putus-putusnya bagi orang tua, walaupun orang tuanya sudah meninggal dunia.
Bila kita lihat dalam Al-Quran sesungguhnya kita dianjurkan berdoa buat orang yang meninggal bukan saja untuk orang tua kita, tetapi juga untuk saudara-saudara kita, dalam hal ini tentu termasuk isteri, suami dan lain-lain. Misalnya, dalam surat al-A’raf ayat 151 disebutkan,” Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang”.
Demikian juga secara umum kita dianjurkan mendoakan kaum muslimin dan orang-orang beriman yang telah meninggal. Seperti tertera dalam surat al-Hasyar ayat 10,” Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdoa,” Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.
Dalam ayat di atas ada satu catatan disampaikan, bahwa orang beriman tidak boleh ada rasa iri dan dengki terhadap sesama orang beriman. Dan, justru yang ditanamkan adalah rasa kasih sayang dan kesantunan terhadap saudara seiman dan sesama muslim dan mukmin.
Bahkan, doa-doa untuk orang yang meninggalpun agar mereka diberikan ampunan dan kemudahan pada saat berlangsung hisab di hari kiamat,” Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan atau akhirat ( Ibrahim : 41).
Suatu hal yang juga menarik dicatat bahwa orang yang meninggal jika meninggalkan rumah hasil usahanya, dan jika ditempati oleh orang yang beriman dan diisi dengan kegiatan ibadah kepada Allah, maka sudah tentu mereka juga akan mendapatkan pahalanya sebagai peninggalan amal shaleh. Hemat saya ini bisa kita petik dari pernyataan dalam Al-Quran sebagaimana doa Nabi Nuh. ” Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu-bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan”( Ibrahim: 28).
Fakta-fakta dari kitab suci Al-Quran di atas membuat kita yakin bahwa orang yang sudah meninggal masih bisa diberi pertolongan melalui doa yang kita panjatkan kepada Allah. Dan, sifat Allah adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun kepada hambanya, dan akan mengabulkannya jika berdoa dan meminta dengan tulus, ikhlas dan pasrah. Allahu’alam.