Agama Islam yang lurus (hanief) mengajarkan agar tidak menanamkan keraguan di hati orang muslimin. Bahkan dalam berbisik-bisik pun Rasululullah s.a.w memberi batasan dan contoh untuk tidak berbisik-bisik.
Nabi bersabda,”Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa yang ketiga, sampai kalian berbaur dengan orang banyak. Yang demikian itu agar tidak membuatnya sedih.” (HR Bukhari dan Muslim). Ini adalah akhlak Nabi yang beliau ajarkan kepada umatnya. Jika dua orang berbisik tanpa orang yang ketiga, setan akan merasuki orang ketiga dengan mengatakan kepadanya, “Jangan-jangan mereka berdua berniat mencelakaimu dengan ini dan itu.”
Hukum ini juga berlaku bagi empat orang; tiga orang tidak boleh berbisik-bisik dengan meninggalkan satu orang. Begitu juga dengan lima orang, empat orang tidak boleh berbisik-bisik meninggalkan satu orang. Intinya, semua yang akan menyebabkan kesedihan seorang muslim, harus dihindari dan dijauhkan.
Tentu aneh dan mengherankan bila melihat para lelaki dan perempuan berbisik-bisik sesuatu yang tidak perlu disampaikan secara berbisik. Meskipun mungkin yang diungkapkan saat bisik-bisik bukan hal penting diketahui, tetap saja sikap itu akan menyakitkan hati dan membuat perasaan menyedihkan dan perasaan benci. Bila kita bisa mengikuti (itiba’) Nabi tentu kita dapat menghargai perasaan orang lain saat kita berbisik-bisik.