Ads
Tafsir

Tafsir Tematik: Kepada Pemimpin yang Muncul, yang Jatuh, dan Akan Segera Lenyap (4)

grayscale photography of chessboard game
Ditulis oleh Panji Masyarakat

Ucapkan; “Allahumma, Pemilik Kerajaan, Kau berikan kerajaan kepada yang Kau hendaki, Kau cabut kerajaan dari yang Kau kehendaki. Kau muliakan yang Kau hendaki, Kau hinakan yang Kau hendaki. Di Tangan-Mulah kebaikan. Engkau, atas tiap-tiap apa saja, mahakuasa. Engkau masukkan malam ke dalam siang, Engkau masukkan siang ke dalam malam, Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau beri rizki mereka yang Kau hendaki tanpa hitungan.”  (Q. 3: 26-27).

Presiden & Penyapu Jalan

Di samping itu, diriwayatkan bahwa pada penggalian parit untuk keperluan benteng pertahanan Kota Madinah, ketika menghadapi penyerangan Sekutu (Al-Ahzab), muncul dari perut galian itu seonggok batu karang, “sebesar anak bukit layaknya”, yang tidak mempan segala cangkul. Orang-orang lalu menghadapkan Salman Al-Farisi r.a., yang punya ide dan menginsinyuri penggalian parit itu, kepada Nabi SAW untuk melapor. Nabi mengambil cangkul dari tangan Salman. Dipukul satu kali, karang pecah – dan keluar dari situ satu kilatan cahaya, “seperti lampu di perut malam yang pekat”.

Nabi bertakbir. Orang-orang bertakbir. Beliau berkata, “Bersinar kepadaku istana-istana Hirah – seperti taring-taring anjing.” Pada pukulan kedua, kata beliau, “Bersinar istana-istana merah di tanah Rum.” Dan pada pukulan ketiga, “Bersinar istana-istana Shan’a (ibu kota Republik Yaman sekarang; pen).” Lalu, kata beliau, “Jibril memberi tahu bahwa umatku akan memenangkan kesemuanya. Jadi bergembiralah.”

Maka berkatalah para munafik, “Apa kita tidak heran kepada Nabi. Beliau menjanjikan hal yang tidak bakal terjadi. Memberi tahu sudah melihat istana-istana Hirah dan gedung-gedung Kisra (khosru, tsar Persia) dari Yatsrib (nama asli Madinah) ini, lalu katanya kita akan memenangkan semuanya. Padahal kita menggali parit karena ketakutan (oleh serangan Sekutu) dan tidak bisa keluar.” Lalu turunlah ayat yang sedang kita bicarakan ini. Wallahu a’lam.

Berkata Al-Hasan: Allah Ta’ala memerintahkan Nabi-nya, kalau memohin kepada-Nya, akan diberi kerajaan-kerajaan Persia dan Romawi, sementara kehinaan orang Arab akan dipindahkan kepada mereka. Perintah itu merupakan satu petunjuk bahwa Dia akan mengabulkan permohonan-permohonan itu. “Begitulah kedudukan nabi-nabi ‘alaihimus salam: kalau diperintahkan berdoa, doa mereka dijamin diterima.” (Razi, ibid.: 4-5).

Kemudian, Yousuf Ali menjelaskan ungkapan, “Di Tangan-Mulah kebaikan”. Ini penting karena, paling tidak bagi mufasir ini, inilah sebenarnya kalimat yang menguasai seantero ayat. Apakah ukuran baik? Jawabnya: kehendak Allah. Itu sebabnya jika seorang muslim menyerahkan diri kepada kehendak Allah, ia melihat kebaikan yang paling tinggi. Tinggal lagi ia harus berjuang untuk mempelajari dan memahami kehendak Allah itu.

Dan, sekali ia sampai ke benteng, ia selamat. Ia tak akan lagi dipengaruhi oleh tabiat jahat sekeliling, yang adalah penafian kehendak Allah. Tidak akan memekik-mekik terhadap banyak hal yang memberinya rasa sakit dan duka. Dia tahu bahwa Tuhan adalah baik. Kehendak Tuhan adalah nama lain dari rencana besar Allah. Kita tidak mungkin melihat keseluruhan rencana atau kehendak itu, tetapi kita mempunyai iman. Semuanya akan menjadi, dan harus menjadi, benar pada akhirnya – baik kita presiden, kepala desa, penyapu jalan atau direktur. (Lihat Yousuf Ali: loc.cit).       

Penulis: Syu’bah Asa (1943-2011), pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi dan Asisten Pemimpin Umum Panji Masyarakat, dan pemimpin redaksi majalah Panjimas.  Sebelumnya bekerja di majalah Tempo dan  Editor. Sastrawan yang pernah menjadi anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok ini sempat menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Sumber: Panji Masyarakat, 27 Oktober 1999.

Tentang Penulis

Panji Masyarakat

Platform Bersama Umat

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading