Ads
Panji Milenial

Jarang Diterapkan, Berikut 5 Sunah Mandi Junub yang Harus Diketahui!

PANJIMASYARAKAT – Mandi junub atau mandi besar adalah salah satu bentuk menyucikan diri dari hadas besar yang wajib dilakukan oleh seorang muslim. Orang-orang dalam keadaan junub dilarang melakukan beberapa hal, seperti mendirikan salat, berdiam diri atau iktikaf di dalam masjid/musala, tawaf, dan sebagainya. Seperti yang tercantum dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 43. Dalam surah tersebut, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكارى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلا جُنُباً إِلاَّ عابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضى أَوْ عَلى سَفَرٍ أَوْ جاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغائِطِ أَوْ لامَسْتُمُ النِّساءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيداً طَيِّباً فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَفُوًّا غَفُوراً

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian salat, sedang kalian dalam keadaan mabuk, sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kalian dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kalian mandi. Dan jika kalian sakit atau sedang dalam musafir atau seseorang di antara kalian datang dari tempat buang air atau kalian telah menyentuh perempuan, kemudian kalian tidak mendapat air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik (suci); sapulah muka kalian dan tangan kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun (QS. An-Nisa ayat 43).

Ada beberapa hal atau penyebab yang mengharuskan seseorang melakukan mandi junub. Pertama, keluarnya mani dari kemaluan karena gairah atau syahwat. Kedua, berhubungan intim, meski tidak mengeluarkan mani. Ketiga, setelah haid atau nifas. Keempat, mimpi basah.

Sementara itu, ada hal-hal yang wajib dilakukan ketika mandi junub atau besar, yakni membaca niat dan membasuh seluruh anggota tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan air bersih. Di samping hal wajib, adapun sunah yang dianjurkan saat melakukan mandi junub atau besar. Seperti yang disebutkan oleh Abu Syuja dalam kitab Taqrib-nya berikut ini.

Dan sunnah-sunnahnya (ketika melaksanakan) mandi besar ada lima perkara. Membaca basmalah, berwudu sebelum mandi, menjalankan tangan ke seluruh tubuh, terus-menerus, dan mendahulukan anggota kanan atas anggota kiri.

Berdasarkan pendapat Abu Syuja, ada lima hal yang disunahkan dalam mandi junub, yakni:

  1. Membaca Basmalah

Setiap memulai kegiatan atau aktivitas apa pun, kita memang dianjurkan untuk membaca basmalah terlebih dahulu agar urusan lancar dan diridai oleh Allah SWT. Selain itu, membaca basmallah sebelum melakukan kegiatan memiliki banyak keutamaan, seperti menghindarkan dari siksa neraka, dilindungi dari godaan setan, dan sebagainya. Mengucapkan basmallah pun dianjurkan saat akan melakukan mandi junub dan dilafazkan sebelum membaca niat.

  1. Berwudu

Sunah mandi junub yang kedua, yakni berwudu. Berwudu adalah salah satu bentuk menyucikan diri dari hadas kecil. Berwudu wajib hukumnya ketika akan melaksanakan salat. Namun, saat mandi junub atau mandi besar, beruwudu merupakan hal yang disunahkan. Tata cara berwudu dalam mandi junub sama seperti berwudu sebelum melaksanakan salat, dimulai dari berkumur-kumur hingga membasuh kaki.

  1. Membasuh Seluruh Anggota Tubuh dengan Tangan

Maksudnya, saat mandi junub, disunahkan untuk meratakan atau membasuhkan air ke anggota tubuh menggunakan tangan agar lebih merata. Dengan menggunakan tangan, lipatan kulit atau bagian tubuh yang tersembunyi bisa terkena air. Dengan begitu, mandi junub yang kita lakukan bisa sah dan diterima oleh Allah SWT.

  1. Terus-Menerus

Artinya, ketika melakukan mandi junub harus dilakukan secara berkesinambungan, dari satu tahap ke tahap berikutnya tanpa ada jeda.  Misalnya, setelah membasuh kepala, langsung membasuh badan. Tidak ditinggal sebentar, baru kemudian melanjutkannya. Jadi, tahap per tahap dilakukan secara berkesinambungan atau berlanjut.

  1. Membasuh Anggota Tubuh Bagian Kanan Terlebih Dahulu

Rasulullah SAW selalu menganjurkan untuk melakukan segala sesuatu dengan mendahulukan yang kanan daripada kiri. Seperti yang termaktub dalam hadis berikut.

Aisyah radhiyallahu ‘anh berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Rasullullah SAW sangat menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, menyisir rambut, dan bersuci, juga dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 186 dan Muslim no. 286)

Hal ini juga berlaku saat melakukan mandi junub. Dalam mandi junub, disunahkan untuk membasuh anggota tubuh bagian kanan terlebih dahulu, kemudian membasuh anggota tubuh bagian kiri.

Itu tadi lima hal yang sunah dilakukan dalam mandi junub. Meskipun disunahkan, ada baiknya hal-hal tersebut dilakukan atau diterapkan sebaik mungkin untuk menyempurnakan hal yang wajib.

Tentang Penulis

Umy Nasrukhah

Umy Nasrukhah adalah anggota magang Panji Masyarakat batch 2. Saat ini tengah berkuliah di Universitas Jember jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading