Ads
Adab Rasul

Memenuhi Orang yang Membutuhkan

Sayidina Ali ibn Abi Thalib r.a. berkata, “Sungguh aku sangat heran kepada seorang Muslim yang didatangi saudaranya yang Muslim untuk suatu keperluan, tetapi ia tidak melihat dirinya oranng yang berbuat kebajikan, kalau ia tidak mengharapkan pahala dan tidak takut pada siksaan, maka hendaknya ia bersegera padaakhlak yang mulia, karena ia menunjukkan pada jalan keselamatan.”

Seperti diceritakan kembali oleh  Imam Al-Ghazali dalam Mukhtashar Ihya Ulumiddin, seseorang yang mendengar perkataan itu bertanya Ali: “Apakah Anda mendengrnya dari Nabi s.a.w.?” Menantu Nabi itu pun membenarkannya, dengan merujuk kisah berikut ini:

Suatu saat serombongan tawanan perang dari puak Thay’ dihadapkan kepada Rasulullah. Di antara mereka terdapat seorang jariyah, budak perempuan, yang kemudian berkata: “Wahai Muhammad, tidakkah Anda membebaskanku dan tidak mempermalukan suku-suku Arab denganku? Sesungguhnya aku adalah anak pemimpin kaumku. Ayahku selalu menjaga kehormatan diri, membebaskan tawanan perang, mengenyangkan orang yang lapar, memberi makan, menyebarkan perdamaian, dan tidak menolak orang yang memiliki kebutuhan. Aku adalah anak peremuan Hatim Thay.”

Rasulullah pun menjawab: Wahai budak perempuan, itu adalah sifat-sifatorang mukmin yang ssungguhnya. Seandainya ayahmu itu seorang Muslim, maka kami mendoakannya agar mendapat rahmat. Lepaskanlah budak perempuan ini, karena sesungguhnya bapaknya mempunyai akhlak yang mulia. Sesungguhnya Allah SWT menyukai akhlak yang mulia.”

Dalam hadis lain disebutkan, “Demi Zat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, tidak akan masuk surga kecuali orang yang berakhlak baik.” Dan dari Muadz ibn Jabal, Rasulullah s.a.w bersabda, “Sesungguhnya Allah melingkupi Islam dengan akhlak yang mulia dan perbuatan baik.”

Dan salah satu dari akhlak yang mulia dan perbuatan baik itu adalah, sebagaimana ditegaskan oleh Sayidina Ali, adalah memenuhi seseorang yang memerlukan uluran tangan kita.

Rasulullah, mengutip Al-Ghazali tentang akhlak-akhlak yang dihimpun sebagian ulama dan dikutip dari hadis-hadis,  adalah manusia paling dermawan. Beliau tidak sampai menginapkan satu dinar atau dirham dalam semalam. Jika memiliki kelebihan sesuatu, dan belum menemukan orang yang akan diberi maka beliau tidak memasuki rumahnya sebelum kelebihan itu terlepas dari tangannya dan berpindah kepada orang yang membutuhkannya.***

Tentang Penulis

Avatar photo

A.Suryana Sudrajat

Pemimpin Redaksi Panji Masyarakat, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Anyer, Serang, Banten. Ia juga penulis dan editor buku.

Tinggalkan Komentar Anda

Discover more from PANJI MASYARAKAT

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading