Mengapa di era globalisasi yang hedonis-individualis-pragmatis-materialis dan narsis ini belajar tasawuf menjadi penting? Karna tasawuf mendidik budi pekerti manusia agar tidak hidup tamak, tetapi menjadi manusia yang wara’, yaitu yang ikhlas dalam ibadah serta damai dalam perbuatan.
Bertasawuf di era globalisasi, mana mungkin? Mau jadi apa nanti umat dan komunitas Islam? Semua menyepi, tinggal di gunung, gua dan tempat-tempat sunyi dengan mengenakan baju sangat sederhana dari kulit binatang dan makan seadanya. Bukankah itu akan sama dengan kehidupan zaman primitif? Begitulah pertanyaan sejumlah sahabat yang mengkuatirkan jika semakin banyak umat Islam yang menganut tasawuf, agar bisa bermakrifat yaitu mengenal, mengasihi dan dikasihi Allah SWT dengan sepenuh kasih.